Saturday, December 27, 2014

Filled Under: , ,

THINKING OUT OF THE BOX FOR PROFIT

Share
Judul:        THINKING OUT OF THE BOX FOR PROFIT
“kisah-kisah inspiratif dan kiat-kiat inovatif seputar profit dan turnaround”
Pengarang:    Nur Kuntjoro
Former COO Tuperware Indonesia
Profit Improvement and Turnaround Consultant
Penerbit:    QAC Publishing 2006
Halaman:    121 hal

Terus terang alasan utama saya membeli buku ini karena tertarik membaca judul besarnya yang meneyebutkan tentang Thinking Out of The Box. Pasti buku ini bercerita tentang kisah-kisah melawan arus yang cukup spektakuler.

Namun saya tidak menemukan apa yang menjadi bayangan saya terhadap buku ini – ‘kisah melawan arus yang spektakuler’ yang cukup detil, minimal menjelaskan tahapan apa saja yang dilakukan para inovator itu. Tidak terlalu detil namun mungkin bisa diterapkan.

Nah, seperti yang dijelaskan oleh penulisnya sendiri bahwasanya tidak ada niatannya dari awal untuk membuat suatu buku. Hal ini dilakukan setelah melakukan sharing pengalamannya sebagai COO Tuperware di masa krisis dalam suatu ceramah umum – seminar mungkin lebih tepatnya.

Pelajaran utama yang saya dapat adalah : Perubahan dari tidak mungkin menjadi mungkin – Turnaround, yang menurut mengertian penulis adalah “proses perngubahan atau perbaikan kinerja perusahaan dari kecenderungan menurun menjadi menanjak, termasuk proses pengubahan dari posisi loss menjadi profit, dari posisi merugi menjadi laba.”
Ada beberapa pemikiran pa Nur yang bisa mengilhami dan menambah pengetahuan saya. Pelajaran yang saya bisa ambil dari buku ini ada dibagian awal & akhir tiap bab yang merupakan inti sari dari bab tersebut.


Intisari Pemikiran---
“Turnaround bukan semata-mata masalah finansial. Turnaround harus dimulai dari komitmen pimpinan yang memiliki leadership kuat.”

Panduan awal sederhana dalam usaha mencari faktor penyebab terjadinya kerugian adalah:
Langkah 1: Teliti Laporan Rugi Laba
Langkah 2: Teliti Gross Profit [laba kotor]
Langkah 3: Analisis volumen penjualan
Langkah 4: Analisis Harga Jual
Langkah 5: Teliti Biaya Operasional

---
“Turnaround memerlukan pikiran-pikiran brilian, pikiran-pikiran yang menembus batas-batas kotak konvensional, thinking out of the box dan keberanian menentang arus.”
 “Dalam melakukan turnaround, komitmen pimpinan perusahaan harus 100% tidak bisa kurang!”
---
 “Pimpinan perusahaan adalah poros penggerak roda perusahaan. Apabila poros penggerak memiliki energi kuat maka roda akan berputar.”
 “Bersiaplah menjadi leader yang kuat, bangun leadership yang kokoh dan jadilah teladan.”
---
“At the end all business operations can be reduced to three words: people, product and profit. People come first. Unless you have got a good team, you can’t do much with the other two.” – Lee Iacocca
“Tidak ada prajurit yang jelek, yang ada hanyalah perwira yang bodoh.” – Napoleon Bonaparte
Banyak perusahaan yang terpuruk, dapat bangkit kembali tanpa mengganti seluruh karyawannya, tapi justru mengganti jajaran managementnya.

Melakukan turnaround adalah melaksanakan crisis management karena pada hakikatnya situasi merugi adalah situasi krisis. Sesuai dengan sifatnya yang luar biasa, karakteristik crisis management adalah :
  1. Centralized management: manajemen yang terpusat. Directive!
  2. Decisive – pengambilan keputusan secara cepat dan lugas. High speed action
  3. Memerlukan komitmen tinggi dari semua anggota tim
  4. Situasi abnormal. Semua orang harus mau bekerja melebihi jam-jam kerja biasa
  5. Memerlukan confidence dan motivasi yang tinggi dari semua anggota tim
---
“Apabila Anda percaya sekelompok manusia dengan semangat tinggi mampu memindahkan gunung, gerakkan mereka!”
“Pada saat semangat menggelora, sampaikan target penjualan kepada semua karyawan dan tekankan bahwa semua bertanggung jawab akan tercapainya target penjualan. Hanya dengan mencapai target penjualan maka perusahaan dapat terus hidup.”

Prinsip mengelola sumber daya manusia terangkum dalam prinsip 4F [fair, frank, firm, friendly]. Pemimpin turnaround akan memperlakukan semua staf dan mitra bisnisnya dengan prinsip sama, yaitu adil, terus-terang, tegas namun tetap bersahabat.
---
“Mobil tidak bejalan dengan baik kalau tidak ada gas dan rem. Namun, mobil juga tidak akan berjalan baik tanpa supir, meskipun ada gas dan rem.”

“Apabila anda mau melakukan tinjauan menyeluruh atas faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja perusahaan maka, anda memiliki peluang melakukan turnaround.”

---
“Status simbol bisa lebih kuat motivasinya ketimbang gaji”

“Mencermati nama jabatan seyogyanya tidak dilewatkan pada saat Anda melakukan tinjauan menyeluruh pada proses turnaround. Nama jabatan bisa menimbulkan motivasi, namun bisa juga sebaliknya.”
---
“Build people then people will build the business.”
“Apabila Anda mau membangun semangat san juara pada diri setiap karyawan. Anda akan berhasil melakukan turnaround.”
“Kebanggaan kita yang terbesar bukan karena tidak pernah gagal, melainkan karena selalu bangkit kembali setiap kita jatuh.” – Confusius.
---
“Apabila Anda memiliki sales leaders mumpuni,  jangan biarkan dia ‘terbang’ ke perusahaan lain.”

Memberikan motivasi dan pelatihan, bagi sales forces tentu tidak ada salahnya. Namun, pimpinan perusahaan perlu menyadari hal-hal seperti:
  1. 10-15% dari total sales forces pada umumnya memiliki kinerja dan kontribusi yang luar biasa (high flyers)  Prioritas pimpinan: memberi perhatian yang baik kepada para high flyers ini, memberi rewards, recognition dan hal-ha lain agar para high flyers ini tidak terbang ke pesaing anda.
  2. 70-80% dari total sales forces pada umumnya memiliki kinerja dan kontribusi biasa-biasa saja, kinerja rata-rata lah  Prioritas pimpinan: memberi pelatihan2, motivasi dan coaching kepada kelompok rata-rata ini dan mengupayakan agar sebagian dari mereka menjadi high flyers.
  3. 10-15%  sisanya adalah sales force “kartu mati” yang kinerja serta kontribusinya rendah dan sikap mentalnya negatif  Prioritas pimpinan: Ganti dengan orang baru! Jangan menyianyiakan waktu untuk memberikan pelatihan dan motivasi kepada kelompok ini.
---
“Turnaround adalah proses luar biasa dan oleh karenanya memerlukan pemikiran-pemikiran luar biasa. Bahkan kalau perlu, anda dan tim harus berani menentang arus”

    Tirto Utomo konsisten dengan thinking out of the box-nya. Dia memiliki keyakinan, dia memiliki visi. Dia yakin pada saatnya nanti kesadaran akan perlunya air minum yang jernih dan sehat akan timbul dan tumbuh semakin kuat, seiring dengan makin parahnya polusi dan makin rusaknya lingkungan.
    Teh Botol Sosro sukses karena berani melawan arus, bersedia menjadi inisiator, memiliki determinasi tinggi, cerdas dan penuh perhitungan. Dia tetap kokoh dengan pemikirannya yang menyeruak dari kotak pemikiran konvensional. Dia tetap kokoh dengan pendiriannya yang menentang arus. Namun, dia sadar bahwa perlu usaha mega besar untuk membuat teh botolnya sukses di pasaran.
    Bu Kasno – penjual gudeg tengah malam, menikmati sustainable success karena berani melawan arus, tekun, sabar, gigih serta mau membanting tulang. Gebrakan naluri pemasaran radikalnya mulai jelas ketika dia membuat keputusan kotroversial: menggelar nasi gudeg ceker ayamnya pada saat sebagian besar warga kota Solo tidur nyenyak, pada jam 01.00-05.30 dini hari.
---
“Orang China menyebut crisis dengan istilah we ci, artinya tantangan dan peluang. Istilah yang mencerminkan sikap mental luar biasa.”

“Peluang selalu berada di balik tantangan, di balik kesulitan. Semakin besar tantangan dan kesulitan, semakin besar pula peluangnya.”
---
“Mayoritas laba kotor dihasilkan oleh minoritas produk, mayoritas omset disumbangkan oleh minoritas pelanggan.”

“Apabila Anda bersedia melakukan analisis berdasar konsep mayoritas-minoritas, lalu mengambil langkah sesuai data yang Anda peroleh, maka anda memiliki peluang menghasilkan turnaround.”
---
“Harga Jual tidak ada sangkut pautnya dengan harga pokok produksi”
“Apabila anda bersedia menetapkan harga jual produk atau jasa Anda berdasarkan persepsi pelanggan, membangun perceived value yang superior. Anda memiliki peluang melakukan turnaround.”
---
“Kunci sukses perusahaan direct selling: jumlah karyawan sekecil mungkin, jumlah mitra usaha sebesar/sebanyak mungkin.”
---
“Siapa pun mampu melakukan turnaround asal dia mau menggunakan enterpreneurial spiritnya.”
Ciri enterpreneur sejati adalah : selalu mau dan berani melakukan experiment, innovation dan risk taking (berani mengambil resiko, bukan spekulasi). Enterpreneur sejati selalu penuh inisiatif, kreasi, passion, berpikir lateral dan mendobrak batas-batas konvensional.
---
“Turnaround bukan semata-mata upaya menekan pengeluaran.”
“Pengeluaran yang tinggi bisa menghasilkan laba tinggi apabila dibuat dengan perencanaan matang dan strategi cermat, serta berorientasi pada laba.”
---

KUNCI AJAIB TURNAROUND

-    Pusatkan daya upaya untuk mengalahkan tantangan yang berdampak besar pada profitability.
-    Lakukan tinjauan menyeluruh. Cermati faktor-faktor yang berperan besar. Rumuskan skala prioritas. Pusatkan perhatian untuk mengatasi tantangan yang paling dominan. Setelah  itu lanjutkan dengan menyelesaikan tantangan-tantangan lain.



2014 © Movieism
RealMag theme by Templateism